Berita PesantrenUstadz Menulis

RAIH KEBAIKAN DENGAN SEDEKAH LISAN

RAIH KEBAIKAN DENGAN SEDEKAH LISAN

Oleh : Farhat Asy Syuja’i

Samrah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu menuturkan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

افضل الصدقة صدقة اللسان , قيل يا رسول الله وما صدقة اللسان؟ قال: الشفاعة تفك بها الأسير وتحقن بها الدم وتجربها المعروف الى اخيك وتدفع عنه كريهته

“Sedekah yang paling afdhal adalah sedekah lisan.”

Seorang sahabat bertanya, “Sedekah lisan itu apa, ya Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wasalam menjawab, “Kamu dengan lisanmu bisa menjadi perantara untuk membebaskan tawanan, menghentikan terjadinya pertumpahan darah (dengan lisan mendamaikan orang-orang yang saling bermusuhan), mengarahkan kebajikan kepada orang lain dan menghindarkan darinya keburukan.” (HR Ath Thabrani dalam Kitab Al Makarim)

Al Mundziri menjelaskan jalur riwayat hadits tersebut :

Hadits mengenai amal kebaikan itu diperkuat oleh Al-Khara’ithi dalam Kitab Ishtina’ Al Ma’ruf  dari Samrah bin Jundub berkata, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda : “Tidak ada sedekah yang lebih afdhal daripada sedekah lisan.”

Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi, ya Rasulullah?”

Beliau Shalallahu ‘alaihi wasalam menjawab, “Menjadi perantara untuk menghentikan terjadinya pertumpahan darah (mendamaikan orang-orang yang saling bermusuhan), mengarahkan kebajikan kepada orang lain dan menghindarkan darinya keburukan.”

Al Mundziri berkata, hadits ini semakin kuta lagi karena diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda : Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan seperti orang yang melakukannya.”

Rasulullah mengenalkan kepada kita tentang sedekah lisan. Ternyata badan kita ini harus bersedekah, Rasululllah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلُّ يَومٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ: تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُه عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

”Setiap persendian dari manusia itu ada sedekahnya pada setiap matahari terbit. Berbuat adil antara dua orang adalah sedekah, menolong seseorang dalam urusan kendaraannya membantunya agar bisa menaiki kendaraannya atau engkau angkatkan barang-barangnya ke atas kendaraannya itu juga sedekah. Kata kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju tempat shalat adalah sedekah dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Semua kebaikan yang disebutkan dalam hadits ini dimaknai sebagai sedekah bagi setiap ruas persendian kita. Dan Nabi memerintahkan agar sedekah untuk persendian dilakukan setiap matahari terbit, setiap hari. Itu artinya harus selalu ada salah satu dari kebaikan yang melibatkan persendian kita yang kita kerjakan dalam rangka menunaikan kewajiban sedekah ruas sendi kita.

Adapun sedekah lisan sebagaimana yang dijelaskan Nabi di atas, maka beliau menjelaskannya dengan rinci sebegai berikut :

  1. Membebaskan tawanan
  2. Menghentikan pertumpahan darah (mendamaikan pertikaian)
  3. Mengarahkan saudara kita pada kebaikan
  4. Menajuhkannya dari keburukan

Itulah empat kebaikan lisan sebagaimana sabda Nabi kita. Lisan yang mampu menghadirkan kebaikan bagi orang lain. Menggiring segala bentuk manfaat untuk saudara kita. Mungkin saja saat saudara kita memerlukan bantuan, sementara kita tidak bisa membantunya secara langsung, tapi bisa jadi kita mempunyai akses terhadap solusi yang bisa dijangkau oleh lisan kita sebagai perantara dan media. Mengapa kebaikan itu tidak kita ambil dan menjadi nilai sedekah bagi kita. Lisan yang memberi solusi bagi sesama.

Sedekah lain dari lisan adalah keburukan yang bisa dijauhkan, permusuhan yang berhasil didamaikan, perpecahan yang berhasil direkatkan bahkan pertumpahan darah yang berhasil digagalkan, serta berbagai kerusakan yang berhasil dicegah oleh lisan.

Kaidah bearnya terdapat dalam Al Qur’an, Allah Azza wa Jalla berfirman :

لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍ ۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا

“Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena mencari ridha Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.” (QS An Nisa : 114)

            Al Qur’an memastikan bahwa kebanyakan pembicaran tidaklah baik, Kebaikan lisan hanya ada dalam tiga hal besar :

  1. Lisan yang mengajak orang lain untuk berbagi sedekah
  2. Lisan yang melakukan kebaikan dan Kebajikan
  3. Lisan yang mendamaikan pertikaian

Begitulah lisan yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya. Lisan yang setiap hari berseeekah dengan kebaikan yang dihasilkan atau keburukan yang dijauhkan. Setiap hari selalu mencari pahala sedekah dengan menggerakkannya untuk berbagai kebaikan dan Kebajikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *